Kamis, 18 April 2013

Perkembangan Port Keyboard

PENGERTIAN  PORT
Port merupakan satu set perintah yang digunakan oleh komputer untuk memindahkan data dari atau ke perangkat lain, misalnya untuk berhubungan dengan keyboardmouseprinter, modemmonitor dan sebagainya. Ada berbagai macam port, berikut jenis-jenis port yang ada dan sekaligus akan saya jelaskan satu-satu :
-      Serial Port
-      Pararel Port
-      IDE
-      SATA
-      USB
-      Ethernet
-      Audio Codec
-      PCI

SERIAL PORT
Pengertian dan Fungsi Serial Port








Serial Port atau biasa disebut dalam bahasa Indonesia adalah port seri merupakan sebuah port pada personal computer yang berfungsi untuk mentransmisikan satu bit informasi pada satu satuan waktu. Dalam serial port, pengiriman informasi tidak memungkinkan untuk melakukan secara banyak sekalius. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan pemindahan data, biasanya serial port bekerja seri, misalnya COM 1 dan COM 2. Untuk penggunaan port serial sekarang ini sudah berkurang. Penggunaan port serial telah tergantikan dengan port USB dan Firewire. Sedangkan untuk jaringan (networking) fungsinya sudah tergantikan dengan port Ethernet. Berikut beberapa fungsi serial port yaitu menghubungkan antara peripheral (alat) computer lain dengan motherboard, penghubung antara mouse dengan motherboard, penghubung antara modem dengan motherboard, dan mentransmisikan informasi-informasi berupa bit-bit dari mainboard ke perangkat lainnya. Konektor yang digunakan adalah RS-232C dengan 9 pin atau 25 pin.

Generasi Serial Port
PS/2



















PS2 merupakan perkembangan dari port serial. Bentuknya berupa bulatan dengan desain sedemikian rupa sehingga tidak mungkin terbalik atau salah. Komputer dengan processor pentium MMX ke atas biasanya terdapat 2 port PS2, yaitu untuk mouse dan keyboard.
Namun saat ini penggunaan port serial sebagain besar sudah digantikan oleh jenis port baru yang bernama USB. Saat ini USB sudah benar-benar diterima pasar dan menggantikan kepopuleran port serial dan port parallel. Saat ini jika kita butuh serial port jenis RS232 atau paralel port(printer port) di sebuah komputer, maka pada saat membeli komputer kita harus memeriksa terlebih dahulu apakah motherboardnya menyediakan serial port dan paralel port. Sedangkan untuk mencari motherboard dengan USB board bukanlah hal yang sulit, umumnya setiap motherboard saat ini telah dilengkapi dengan 2 hingga 4 buah slot port USB dan dua lagi tambahan port USB di bagian depan casing CPU.
Karakteristik Sinyal Serial Port





Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan ialah standar RS232. Standar ini hanya menyangkut komunikasi data antara komputer (Data Terminal Equipment – DTE) dengan alat – alat pelengkap komputer (Data Circuit-Terminating Equipment – DCE). Standarad RS232 inilah yang biasa digunakan pada serial port IBM PC Compatibel.
Standar sinyal serial RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut:
§  Logika ‘1’ disebut ‘mark’ terletak antara -3 volt hingga -25 volt.
§  Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 volt hingga +25 volt.
§  Daerah tegangan antara -3 volt hingga +3 volt adalah invalid level, yaitu daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari. Demikian juga level tegangan lebih negatif dari -25 volt atau lebih positif dari +25 volt juga harus dihindari karena dapat merusak line driver pada saluran RS232.

Konfigurasi Serial Port.
Gambar 1 adalah gambar konektor port serial DB 9. Pada komputer IBM PC Compatibel biasanya kita dapat menemukan dua konektor DB 9 yang bisanya dinamakan COM1 dan COM2.

Gambar 1. Konfigurasi Serial port DB9

Tabel 5. Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB 9
Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB9 adalah sebagai berikut:

§  Receive Line signal detect, dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukkan ada data masuk.
§  Receive Data, digunakan DTE menerima data dari DCE.
§  Transmit Data, digunakan DTE mengirimkan data ke DCE.
§  Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan terminalnya.
§  Signal Ground, saluran ground.
§  Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki berhubungan dengannya.
§  Clear To Send, dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE boleh mulai mengirim data.
§  Request To Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE.
§  DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah siap.

Converter Logika RS232.
Jika peralatan yang digunakan menggunakan logika TTL, maka sinyal port serial harus dikonversikan terlebih dahulu ke pulsa TTL sebelum digunakan begitu juga sebaliknya. Converter yang paling mudah digunakan ialah MAX232. Di dalam IC ini terdapat charge pump yang akan membangkitkan tegangan +10 Volt dan -10 Volt dari sumber +5 Volt tunggal. Dalam IC DIP (Dual Inline Package) 16 pin ini terdapat 2 buah transmitterdan 2 buah receiver.

Gambar 2Rangkaian MAX232.

Keyboard atau yang biasa disebut dengan papan ketik, adalah input device komputer yang berfungsi untuk memasukkan data dengan mengetikkan huruf atau angka, maupun symbol khusus untukshortcut keyboard. Kalau ingat keyboard kita pasti ingat yang namanya QWERTY, yang diambil dari urutan huruf pada keyboard bagian atas, karena kita tahu huruf pada keyboard tidak disusun berdasarkan alfabet. Seiring perkembangan teknologi keyboardpun mencadi bermacam-macam dan bervariasi tergantung sesuai kebutuhan dan bentuk yang sangat menarik.

Macam-macam keyboard berdasarkan konektornya:
1.             keyboard Serial, yaitu keyboard yang menggunakan DIN 5 male yang biasanya digunakan pada komputer AT
2.             Keyboard PS/2, merupakan keyboard yang paling sering dijumpai pada saat ini, karena keyboard ini biasa digunakan untuk komputerATX. Port keyboard PS/2 hampir sama dengan port pada mouse, jadi diharapkan untuk berhati-hati dalam memasang konektor keyboard. Biasanya port pada keyboard ditandai dengan warna ungu dan port pada mouse ditandai dengan warna hijau.
3.             Keyboard Wireless, merupakan keyboard yang tidak menggunakan kabel karena keyboard ini menggunakan perantara kabel sebagai media koneksinya, Akan tetapi keyboard ini ada beberapa jenis berdasarkan konesi yang dipakai seperti: infrared, WIFI, maupun bloetooth. keyboar ini akan lebih praktis jika dipasang pada laptop maupun notebook.
4.             Keyboard USB, merupakan keyboard dengan port USB, karena pada saat ini banyak pengguna yang menggunakan laptop dan pada laptop tidak terdapat port PS/2, maka keyboard ini sering dipakai oleh para pengguna laptop. Selain itu konektor USB menjamin transfer data lebih cepat dibanding dengan port yang lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seiring dengan perkembagan komputer maka perkembangan komponen-komponen pendukung juga semakin pesat, sehingga pengguna bisa menjadi lebih nyaman dalam memakainya.

Senin, 15 Oktober 2012

Apa Itu RAID ?


RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive DisksRedundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan "RAID Level". Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa levelproprietary yang tidak menjadi standar RAID.
RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakanperangkat lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan penyimpanan.

[sunting]Konsep

Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk), striping(pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknikfault tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton secara sekaligus.
Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya "selamat" dari kerusakan yang fatal.
Teknik mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk yang tergabung ke dalam larik tersebut. Teknik striping, bisa meningkatkan performa, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi. Teknik pengecekan kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan dengan checksum yang ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang administrator jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern umumnya menyediakan fasilitas bagi para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang diinginkan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa hard disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly available), dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat saja.
Pada umumnya, RAID diimplementasikan di dalam komputer server, tapi bisa juga digunakan di dalam workstation. Penggunaan di dalam workstation umumnya digunakan dalam komputer yang digunakan untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti melakukan penyuntingan video/audio.

[sunting]Sejarah

Pada tahun 1978Norman Ken Ouchi dari International Business Machines (IBM) dianugerahi paten Amerika Serikat, dengan nomor 4092732 dengan judul "System for recovering data stored in failed memory unit." Klaim untuk paten ini menjelaskan mengenai apa yang kemudian dikenal sebagai RAID 5 dengan penulisan stripe secara penuh. Patennya pada tahun 1978 tersebut juga menyebutkan bahwa disk mirroring atau duplexing (yang kini dikenal sebagai RAID 1) dan juga perlindungan dengan paritas khusus yang didedikasikan (yang kini dikenal dengan RAID 4) bisa digunakan, meskipun saat itu belum ada implementasinya.
Istilah "RAID" pertama kali didefinisikan oleh David A. PattersonGarth A. Gibson dan Randy Katz dari University of CaliforniaBerkeleyAmerika Serikat pada tahun 1987, 9 tahun berselang setelah paten yang dimiliki oleh Norman Ken Ouchi. Mereka bertiga mempelajari tentang kemungkinan penggunaan dua hard disk atau lebih agar terlihat sebagai sebuah perangat tunggal oleh sistem yang menggunakannya, dan kemudian mereka mempublikasikannya ke dalam bentuk sebuah paper berjudul "A Case for Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)" pada bulan Juni 1988 pada saat konferensi SIGMOD. Spesifikasi tersebut menyodorkan beberapa purwarupa RAID level, atau kombinasi dari drive-drive tersebut. Setiap RAID level tersebut secara teoritis memiliki kelebihan dan juga kekurangannya masing-masing. Satu tahun berselang, implementasi RAID pun mulai banyak muncul ke permukaan. Sebagian besar implementasi tersebut memang secara substansial berbeda dengan RAID level yang asli yang dibuat oleh Patterson dan kawan-kawan, tapi implementasi tersebut menggunakan nomor yang sama dengan apa yang ditulis oleh Patterson. Hal ini bisa jadi membingungkan, sebagai contoh salah satu implementasi RAID 5 dapat berbeda dari implementasi RAID 5 yang lainnya. RAID 3 dan RAID 4 juga bisa membingungkan dan sering dipertukarkan, meski pada dasarnya kedua jenis RAID tersebut berbeda.
Patterson menulis lima buah RAID level di dalam papernya, pada bagian 7 hingga 11, dengan membagi ke dalam beberapa level, sebagai berikut:
  • RAID level pertama: mirroring
  • RAID level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming
  • RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok disk.
  • RAID level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
  • RAID level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada pengecekan terhadap disk tunggal)